dialog satu baris (BUNDA & NANDA)
01 Oktober 2010 jam 17:26
ridho-Nya adalah ridhomu.. bunda
"Perhiasan dunia adalah perumpamaan seorang wanita Dan sebaik baik perhiasan adalah wanita sholehah..."


*********

dialog bunda dengan nanda

(duduk bersimpuh seorang anak dengan kepala dipangkuan seorang ibu paruh baya di dalam sebuah kamar sambil sesekali sang ibu mengelus rambut kepala sang anak)


bunda : "nak.."

nanda : "bunda.."

bunda : "bunda ingin bicara padamu"

nanda :"bunda..."

bunda : "bunda tlah begitu banyak makan asam garam duniaberibu ribu jarak tlah bunda jalanibeberapa pulau tlah bunda susuritak ada yg bunda carikecuali untukmu.."

nanda : "bunda.."

bunda : "bunda tinggalkan segalanya bunda lupakan keinginan bundabunda korbankan segalanyabunda lakukan ikhlas demi untukmu ..

nanda : "bunda.."

bunda : "sekarang kau tlah dewasa mandiri..tlah sanggup tuk kepakkan sayapmu yg dulu tlah bunda latih"

nanda : "bunda.."

bunda : "nak, di dunia ini ada tempat yg belum kau lihat..terbanglah ke sana... dan sebelum kau terbang.. ada satu permintaan bunda padamu"

nanda : "bunda..."

bunda : "nak.... berikan bunda yg terbaik, terindah, perhiasan terbaik yg pernah kau temui... "

nanda : "baik bunda.. sebelum nanda terbang.. semua itu kan nanda persembahkan untuk bunda.."


*** beberapa waktu kemudian setelah mencari kesana kemari mencari apa yg dimaksud sang bunda

nanda : "bunda..."

bunda : "nak, aku seorang wanita, aku tahu hati seorang wanita.."

nanda : "bunda..."

*** kembali ia mencari kesana kemari,,, akhirnya ia tanyakan kepada sang bunda..

bunda : "nak, aku seorang ibu yg tlah melahirkanmu.. aku tahu bagaimana sakitnya melahirkanmu.. aku rasakan bagaimana sabarnya seorang ibu memeliharamu.. aku ikhlaskan air susuku kau minum.."

nanda : "bunda..."

bunda : "nak, perhiasan yg kau cari akan bunda jelaskan untukmu... lihatlah dan carilah ia.. (sambil ia menunjukkan secarik kertas)

nanda : "bunda.. jika itu yg bunda inginkan, tak ada yg bisa membalas apa yg bunda tlah berikan tuk nanda.. "

bunda : "nak, lihatlah sejenak.. kaupun punya pilihan sedemikian bunda punya pilihan untukmu"

nanda : "bunda..."


**** beberapa saat setelah mlihat

nanda : "bunda.. nanda sudah mencari dan mengetahuinya sebatas yg nanda mampu lihat.. tapi keputusan bukan di nanda.."

bunda : "hmm.. baiklah nak, sekarang engkau cari dan lihat yg tlah kucontohkan..." (kembali sang bunda menunjukkan beberapa carik kertas... lagi)

***** setlah beberapa kali melihat

nanda : "bunda... bunda tlah mengetahui bahwa pilihan bunda adalah pilihan nanda jua.. tiada yg dapat nanda berikan kecuali apa yg bunda berikan.."

bunda : "nak, semua yg tlah bunda ketahui tlah kau pahami... sekarang tlah bunda pahami bahwa kau tlah benar benar siap... bunda tidak mempunyai pilihan juga kecuali itu adalah pilihanmu... terbanglah nak.. berikan bunda yg terbaik.. sebagi baik perhiasan dunia ini... bagai emas bertahta berlian berbingkai perak bercorak bunga terindah..."

nanda : "bunda.. jika itu yg bunda maksud.. nanda akan berikan perhiasan yg terbaik.. lebih baik dari emas bertahta berlian berbingkai perak bercorak bunga terindah..."


**** dalam pencarian

**** setelah berdo'a kepada Sang Penciptanya

nanda : "bunda..."

bunda : " nak.. apa yg kau bawa ini.." (sambil memandangi sesosok diri)

nanda : "bunda... ampunkan nanda bunda (memeluk kaki sang bunda sambil terisak pejamkan mata)bunda... bukan nanda tidak patuh kepada bunda..bunda... bukan nanda tidak ingin surga-Nya yg berada di bawah telapak kaki bundabunda... (terisak dalam... pasrah) semua keinginan bunda tlah nanda penuhi..." (semakin terisak)

bunda : " nak.. bangunlah.. (sambil melihat perhiasan yg dibawanya) demikian juga dirimu nak.." (sambil masih memandang sesosok diri itu)

nanda : "bunda... " (menunduk tak berani menatap wajah sang bunda)

bunda : "nak... " (memeluk kedua sepasang anak manusia)

(ditutup dengan saling isak tangis diantara ketiga makhluk disaksikan oleh Sang Maha Penyayang dan beberapa orang saksi serta seorang penghulu.. dan tentunya mahar sebagai syarat sah setelah ijab kabul dari wali mempelai wanita... kemudian mereka saling bersanding...di sebuah rumah mungil di pinggir kota dekat sungai yg airnya mengalir bergemericik indah terdengar kala malam beranjak menemani lelap)

bunda,
nanda,
dirimu,
dan
beberapa mulut mungil tertawa riang sambil berlari kesana kemari.. saling berkejaran.. bahkan ada yg menangis manja merajut..

_______________________
jakarta - depok, 02/05/2003

Komentar

Postingan Populer